@phdthesis{RepositoryPU678, month = {September}, school = {Podomoro University}, year = {2022}, author = {Florencetina Florencetina}, title = {Efektivitas Program Kampung Deret berdasarkan Indikator KOTAKU Studi Kasus: Kampung Deret Petogogan, Jakarta Selatan}, keywords = {Program Kampung Deret, Kampung Deret Petogogan, Indikator KOTAKU}, abstract = {Pada banyak kota besar di Indonesia, akses terhadap perumahan layak huni masih menjadi isu yang penting untuk diperhatikan, termasuk Kota Jakarta. Badan Pusat Statistik menyatakan, sejak 2019, permukiman di Kota Jakarta masih belum memenuhi kriteria akses perumahan layak huni. Lingkungan permukiman yang tidak layak huni tersebut menyebabkan tingginya persentase permukiman kumuh di Kota Jakarta. Untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh perkotaan, pemerintah Kota Jakarta merencanakan solusi peremajaan berupa Program Kampung Deret. Salah satu lokasi yang telah terbukti berhasil diremajakan dan dikenal sebagai yang paling sukses adalah Kampung Deret Petogogan yang berlokasi di RW 05, Kelurahan Petogogan. Pelaksanaan Program Kampung Deret mengubah kondisi lingkungan yang semula kumuh dan tidak layak huni menjadi lingkungan yang lebih baik. Namun, di samping hal-hal positif dari pengimplementasian program, terdapat hal-hal negatif yang dapat diamati. Setiap program yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi, termasuk Program Kampung Deret untuk mengetahui tingkat keberhasilan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Program Kampung Deret dalam penanganan kekumuhan di Kota Jakarta dengan melakukan studi kasus Kampung Deret Petogogan berdasarkan indikator KOTAKU. Pendekatan kuantitatif digunakan karena menilai kesesuaian tingkat kekumuhan dengan standar kekumuhan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2018. Melalui analisis yang telah dilakukan, terjadi perubahan besar setelah pengimplementasian program yang berujung pada penurunan perhitungan skor kekumuhan dari skor 33 menjadi 16. Namun, perubahan ini belum cukup karena kategori kumuh tetap stagnan di tingkat kumuh ringan. Dengan demikian, Program Kampung Deret terbukti tidak mampu menangani permukiman kumuh dan kurang efektif sebagai solusi untuk memberantas kekumuhan di Kota Jakarta.}, url = {http://repository.podomorouniversity.ac.id/678/} }