Priyanto, Sony Heru and Damayanti, Theresia Woro and Franksiska, Rosaly (2021) Dari Konvensional ke Komunitas: Model Pemasaran dan Bisnis UKM Batik. Other. Griya Media.
Text (Dari Konvensional ke Komunitas: Model Pemasaran dan Bisnis UKM Batik)
Buku dari Konvensional ke Komunitas Model Pemasaran dan Bisnis UKM Batik Jadi.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Persoalan. Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih akut. Di Jawa Tengah sendiri, penganguran & kemiskinan masih sekitar 5.31% dan 13.58%. Salah satu penyebabnya adalah tidak kompetitifnya UMKM sehingga masih kalah bersaing dengan produk lain. Mereka bekerja sendiri-sendiri, kurang produktif dan kurang efisien. Hasil penelitian mengenai Future Market AnticipationUMKM Batik (Oktavian, dkk, 2013) diperoleh fakta menarik bahwa pada umumnya UMKM Batik di Pekalongan, Lasem dan Solo masih bekerja sendiri-sendiri, tidak berkomunikasi secara intens diantara mereka, masih menjalankan pemasaran secara konvensional yang ditekankan pada penjualan semata karena mereka juga belum memahami siapa konsumennya. Paradigma marketing sudah berubah, dari produk berubah menjadi pelanggan dan sekarang sudah berubah menjadi komunitas. UMKM Batik masih menjalankan kegiatan marketing berbasis pada produk. Ini harus diubah dengan menerapkan community marketing. Salah satu upaya efektif dan efisien yang bisa mendukung terwujudnya community marketingdi kalangan UMKM Batik adalah dengan berbasis sistem teknologi informasi. Web yang tercipta diharapkan mampu mendukung dan mengembangkan kegiatan pemasaran sehingga dapat berdampak positif terhadap kinerja UMKM tersebut. Kontribusi dari riset ini adalah mengisi celah dalam literatur mengenai pemasaran komunitas khususnya di UKM Batik. Tujuan dari riset ini adalah mengkonstruksi model kinerja usaha UKM Batik dengan melibatkan variabel orientasi kewirausahaan (EO) dan bias kognitif (CB), strategi pemasaran dan peranan komunitas terhadap kinerja usaha, Data sebanyak 309 responden yang diperoleh dari survey UKM Batik di Jawa Tengah, Indonesia, kemudian dianalisis dengan menggunakan model persamaan struktural dan software v AMOS, diperoleh bahwa CB akan mempengaruhi kinerja usaha dengan dimediasi oleh EO. Sementara itu keberadaan komunitas UKM Batik akan mempengaruhi kinerja usaha dengan dimediasi oleh strategi pemasaran. Riset mendatang perlu mendalami dinamika terbentuknya komunitas yang kemudian bisa membantu UKM untuk mengembangkan dan memasarkan produknya. Disamping itu, perlu diteliti lebih lanjut bagaimana peran komunitas dalam menjalankan pemasaran, dari cara konvensional menuju pemasaran komunitas digital. Tujuan. Riset ini bertujuan untuk menyusun rancang bangun teknologi sosial berupa perubahan paradigma bisnis batik guna meningkatkan kekuatan brand dan pada akhirnya bisa meningkatkan penjualan dan ekspor, dengan melakukan kegiatan eksplorasi, pendefinisian, perancangan, pengembangan dan diseminasi hasil riset berupa rekasaya sosial komunitas batik berbasis community marketing. Metode. Metode pelaksanaan riset akan menggunakan metode action research. Lokasi penelitian ada di Pekalongan dengan melibatkan tigaUMKM. Riset akan menggunakan pendekatan 4D yaitu define, design, developed, dissemination. Riset akan didahului dengan melakukan eksplorasi kondisi kekinian UMKM dalam hal strategi dan manajemen pemasarannya. Kemudian akan dirancang model pengembangan komunitas, dilanjutkan dengan uji coba dan pembakuan model. Setelah itu akan dilakukan diseminasi kepada UMKM sasaran. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di tigaUMKM Batik Pekalongan Jawa Tengah yaitu UMKM Bella, Bole dan Aksellia. Kemudian tigaUMKM ini harus mengembangkan jaringan di wilayahnya masing-masing sehingga bisa membentuk komunitas Batik Pekalongan, Solo dan Rembang. Setelah itu, mereka akan dikoneksikan antar wilayah sehingga terbentuk komunitas Batik Jawa Tengah. Setelah itu, mereka akan dikoneksikan dengan jaringan bisnis Batik di Luar Negeri vi umumnya, dan ASEAN pada khususnya. Data akan diambil dengan menggunakan metode observasi, eksperimen, survey dan diskusi. Teknik analisis akan menggunakan goodness of fit model secara kualitatif dengan memperhatikan pada aspek ketepatan penerapannya. Juga akan digunakan analisis before-after untuk melihat dampak dari penerapan model tersebut baik pada pengelola maupun kinerja UMKMnya. Selain itu, juga digunakan analisis Structural Equation Modelling untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang terlibat dalam model pemasaran UKM Batik. Hasil Penelitian dan Rekomendasi. Riset ini telah menghasilkan model pengembangan community marketing Batik yang bisa diterapkan untuk pengembangan Komunitas Batik di beberapa tempat, yang berdampak pada peningkatan skala usaha, perbaikan teknologi produksi, peningkatan strategi bersaing, kekuatan bersaing dan peningkatan pangsa pasarnya. Model pemasaaran komunitas terdiri dari entrepreneurial orientation, cognitive biases, strategi pemasaran dan peran komunitas yang memiliki struktur berjenjang.
Item Type: | Monograph (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | UMKM Batik, Bias Kognitif, Orientasi Kewirausahaan, Strategi Pemasaran, Peran Komunitas. |
Subjects: | Entrepreneurship |
Divisions: | LECTURER RESEARCH > Prodi Kewirausahaan |
Depositing User: | Kurnia Sholihah |
Date Deposited: | 05 Mar 2021 08:37 |
Last Modified: | 24 May 2022 04:50 |
URI: | http://repository.podomorouniversity.ac.id/id/eprint/434 |
Actions (login required)
View Item |